Think Again

jadi, sebenernya postingan ini gue tulis dipicu oleh sebuah kalimat dari temen gue (sebut aja S):

"gue tuh sering bayangin ya, hidupnya si .... tuh perfect banget, gue iri"

serius saat temen gue bilang kaya gitu, emosi gue.

kebetulan orang yang diomongin si S ini (sebutlah....F) cukup deket sama gue dan gue tau keadaannya dia gimana. S bisa dengan gampangnya nyebut hidupnya dia perfect karena dia pintar, stabil, sekolahnya bagus, keluarganya baik, daan sebagainya. terutama karena dia pintar, SANGAT pintar.

saat itu yang langsung gue pikirin adalah "enak banget lo bilang gitu? lo tau nggak, dia strugglenya gimana? usahanya gimana? lo pikir dia perfect? lo pikir hidupnya dia enak? coba lo jadi dia! gabakal tahan 1 minggu lo!"

S mungkin nggak mikir, bahwa sebenernya untuk bisa dapetin apa yang dimiliki oleh F itu nggak mudah. kalo F itu usaha, usaha banget. dan apa yang dijalanin sama F sekarang ini JAUH lebih berat dari apa yang dijalanin S. bedanya, F nggak pernah ngeluh. F nggak pernah ngeluh pusing, capek, kesel, atau apapunlah itu keluhan-keluhan ceremende. sehingga kelihatannya seakan-akan dia tuh enak; sekolah baguus, masa depan insyaallah terjamiin. kayaknya bahagia-bahagia aja tuh.

terkadang, gue suka sebel sama orang-orang seperti S. yang main asal sebut, seakan-akan orang lain itu lebih enak dari dia, seakan-akan nggak ada yang lebih susah dari dia. seakan-akan dia orang yang paling struggle, paling capek, paling susah. seakan-akan dia doang yang kesusahan yang lain santai.

well, you know what? EVERYBODY DID.

siapapun yang lo liat, apakah dia anak pintar, professor, orang kaya, atau pengusaha sukses, gaada yang meraih apa yang udah mereka raih tanpa usaha. Gaada yang main dapet aja kesuksesan mereka. Gaada anak pinter yang nilainya bagus terus tapi kerjaannya tiduuuur mulu. Kalo lo iri sama mereka, kalo lo pengen kayak mereka, ya usaha! jangan ngejudge hidup mereka enak cuman karena lo liat mereka sukses. sebenernya mereka lebih susah dari lo, cuman mereka nggak pernah ngeluh, gak pernah protes.

jujur, gue sendiri juga bukan termasuk orang-orang yang kuat, yang tekun kerja keras dan fokus untuk ngeraih apa yang gue mau. gue sendiri bukan orang-orang macam F yang emang.....tekun banget. gue sendiri slengekan dan seenaknya. tapi palinggak gue nggak ngejudge orang lain lebih enak dari gue, dan jujur gue kesel kalo ada orang yang bicara, bertindak, seakan-akan dia yang paling kesusahan.

intinya, kalo lo mau iri sama orang lain, coba liat lagi deh. Lo iri sama keadaan mereka, atau sama kekuatan mereka?

Untitled

So, I'm about to go to sleep, and this sentence popped in my head:

"We need to stop having what we like and start liking what we have"

Jadi sebenernya kalimat ini terinspirasi dari kehidupan sma yang rada2 (RADA??) Gila.

first, everything is happpening SO FAST. Its like life is accelerating. Of course it doesn't mean time get faster, there's still 24 hours a day, 60 minutes in an hour, 60 second in a minute etc. What actually happening is, life gets "denser". At the end of my senior year in JHS things are slow, enjoyable, and relaxed. But once I enter highschool, I feel like I'm in a race. So much to do, so much to adapt to, so much to master and I have to do it all as fast as I could. And then things just start to get crazy. Life in highschool is hard, I know, specially here. It will always be hard, I will always be in a race with my friend, it'll always be stressful, so why not embrace it and start enjoying it?

I found that there's no use by saying stuff like this:
"Tau gini gue ga masuk 8 deh"
"Duh pusiiing pengen pindah sekolaaaah"
"Aduh gue remed mulu emang gue bego ya"

Point is, mau lo ngomong kaya gitu berapakali pun lo gabakal bisa ngulang waktu dan milih sma lain, lo juga gabakal pindah sekolah, dan gabakal jadi pinter juga. So stop expecting our surroundings to make us feel good and start feeling good about our surroundings. Berenti mengenin hidup lo jadi santai, enak, selow, dsb dan mulai menikmati kesibukan2 itu sendiri. Buat kesibukan2 itu jadi enjoyable, buat keruwetan2 itu jadi simple, buat keburu2an jadi selow. Keep it simple. Kalo gue sih ya gampang nya: set little goals one by one and do it one at a time. Pelan pelan aja dilakuin sedikit2 direncanain yg efisien dan lakuin satu2. Dan gausah overstressed juga kalo hasil ngga sesuai harapan. Nilai jelek ya remed, selow aja. Iyalah pasti lah ber- "MATEMATIKA Y U NO STOP MAKE MY HEAD CENUT CENUT ALL THE TIME?" Atau "BIOLOGI Y U SO PHP?" atau "REMED KENAPA LO SELALU NGIKUTIN GUE???" Pastilah, tapi gausah sampe ekstrim juga. Toh lo gabakal mati juga gara2 remed matematika. Jalanin aja dan enjoy aja. Embrace what we have. A lot of people want to have what we have and they can't. Percuma ngeliat sisi negatif dan selalu mempermasalahkan, ngga akan ngubah keadaaan. Mending di enjoy aja and life will be so much more awesome!

Mana yang lebih keren?

Quotes!

"Bermimpilah karena tuhan akan memeluk mimpi-mimpi itu"
-Arai, Edensor
"Draco dormiens nunquam titilandus (jangan membangunkan naga yang sedang tidur)"
-J.K. Rowling, Harry Potter
"its not that I potrait my future with you, it's that I can't potrait it with anyone else"
-Anonymous
"it never will rain roses, if we want more roses we have to plant the trees"
-Mickey Mouse