di postingan ini gw akan bercerita 2 dari kejenakaan bokap gw yang bejibuuun...

pertama: pindah ke eropa

jadi ceritanya hari itu gw dan bokap gw lagi nonton film keren sekali yang judulnya "elizabeth: the golden age" yep, film tentang the virgin queen: Elizabeth. Naaah, seperti film tentang intrik istana lainnya pastilah ada adegan kissing. Pas adegan kissing itu nongol, bokap gw bilang gini ke gw

Abah : "orang eropa itu mel, seneng ciuman, sedih ciuman, sakit ciuman, menang ciuman, kalah ciuman"
Gw : *salting* "hmmm..."
Abah : "hidupnya ciuman terus..."

--gw udah menduga abah bakal bilang apa nih...

Abah: "Abah mau pindah ke sana ah!"

setelah itu gw ketawa nggak berenti-berenti, abaah abaaah...ckckck

---------------------

kedua : green tea

pas itu saat buka, bokap gw abis buka puasa bilang ke gw kalo dia beli teh baru

Abah : "mel ini abah beli teh baru lho" *nunjuk ke gelas*
Gw: *penasaran, seneng, maklum penggemar teh* "Oh ya?! teh apa?"
Abah : "Green Tea, nih cobain deh, enak di leher angeet gitu" *nyorongin gelas ke gw*

gw ambil gelas dari bokap tanpa rasa curiga, the next thing I know, bokap gw tertawa terbahak-bahak sambil meneteskan airmata, sedangkan gw gondok, sebel, ngambek.

ternyata kawan, gelas yang disorongkan bokap gw berisi anything but green tea. Gelas yang dengan PD-nya gw raih itu berisi... air rendeman kayu

jadi bokap gw dikasih kayu sama 'dokter'. kayu itu ceritanya bisa menyembuhkan penyakit, nah untuk bisa menyembuhkan penyakit, caranya kayu itu direbus dan air rendemannya diminum.

jadi gelas yang gw sripit itu berisi air kayu, AIR YANG RASANYA SEPERTI KAYU, sungguh pahit luar biasa.

trik ini kena juga ke kakak gw, ka dodi

pas itu kita abis buka puasa, nah gw lagi minum es teh, trus ka dodi (seperti biasa) berkata dengan keras "EH, TEH GUA TUH!" dan (seperti biasa) gw berhasil membuktikan bahwa teh yang gua minum itu milik gw.

di seberang meja, bokap gw menawarkan 'teh' miliknya sambil memasang poker face

ka dodi dengan polos dan bodohnya percaya bahwa abah menawarkan teh dalam arti yang sebenar-benarnya. Gw heran, kalau ka dodi bener sudah hidup di keluarga gw selama 18th, reaksi yang pantas dimunculkan adalah curiga, berhati-hati, dan tidak percaya. Namun dengan polosnya ia meraih gelas yang disorongkan abah. Perut gw kayak dikitik-kitik.

saat ka dodi nyeripit 'teh' itu, perut gw udah jungkir balik, ngga tahan nahan ketawa. Dan sekali lagi bokap gw tertawa terbahak-bahak, namun kali ini ditemani gw. Sementara itu ka dodi memasang muka asem dan ikut gondok menyusul gw.