terdorong karena omongannya andra tentang "seseorang" yang putus asa dan bikin kesel, putus asa, menurut versi filosofisnya amell (yang tiba-tiba nongol) adalah salah satu penyakit hati paling parah.

kenapa begitu? karena putus asa (despereate) atau mengasihani diri (self pity) = tidak bersyukur (unthankful), menjerumuskan diri sendiri, menyakiti diri sendiri (self hurt), dan sungguh merupakan buang-buang waktu.

unthankful, berarti ketika kita berputus asa atau mengasihani diri kita sendiri kita tidak melihat ke bawah, ke arah orang-orang yang lebih pantas dikasihani dari kita.

Orang yang self pity selalu rendah diri, tidak menghargai dirinya sendiri. Biasanya orang-orang ini merasa dirinya tidak pantas dicintai, selalu ditinggalkan oleh orang yang dicintai, dan merasa tidak pantas berada di lingkungannya. biasanya disebabkan lingkungan keluarga yang memberi tekanan pada sang anak atau karena fisiknya yang membuat ia dikucilkan/diremehkan oleh kawan-kawan sebayanya atau teman-teman sekolahnya. Anak dengan gejala seperti ini jugamenjerumuskan diri sendiri karena dengan rasa rendah dirinya itu ia menutupi potensinya yang seharusnya bisa dimanfaatkan dengan baik. Ia juga sekaligus menyakiti diri sendiri(self hurt) karena caranya mengasihani drir sendiri (mensugesti diri sendiri bahwa ia tidak pnatas dicintai) itu membuat jiwanya menderita, dan tentu saja merupakan buang-buang waktu karena saat-saat ia duduk termenung mengasihani diri sendiri bisa dipakai untuk mengembangkan potensinya.

Pada level yang parah self pity atau despereate bisa menyebabkan bunuh diri, karena itu, jauh-jauhin, dehh, kata-kata "ngga ada yang cinta ma gw" atau "gw gak cantik" atau "gw gendut";"gw kekurusan" dll. karena siapapun elo, kayak apapun fisik lo pasti ada orang yang cint ama lo apa adanya, dan maksud gw bukan hanya cinta dalam konteks romance tapi juga cinta dari sahabat, dari saudara, dari orang tua, dsb. coba deh lo ganti kata-kata yang negatif dengan yang agak positif, contohnya daripada bilang "50% pejabat indonesia korupsi" lebih baik bilang "alhamdulillah, sudah 50% pejabat indonesia ngga korupsi" atau juga "gelasnya setengah kosong(glass half-empty)" diganti dengan "gelasnya setengah penuh (glass half-full)" ilmu ini bisa diterapkan sehari-hari, contoh:

"gw jelek" jadi "hmm....kok kayaknya gw harus mempercantik diri, deh"
"gw gendut" jadi "kurang kurus, harus diet!"
"gw kekurusan" jadi "harus makan, nih"

waw, ada apa dengan amell hari ini? kayaknya gara-gara nonton kambing jantan dan dijemur sepagian gw jadi filosofis.
jadi mikir-mikir, cocok ngga ya kalo nanti gw jadi psikolog?